Oleh: Kamrizal Syafri

Seorang gadis yang hendak menikah, menyampaikan perasaan dan kekhawatiran pada Ummi nya, tentang laki-laki yang akan jadi suaminya:, “Ummi, semoga Abang sayang sama ayah, sebagaimana Ayah sayang sama Opa/kakek ya?.”

Ada dua hal menyentuh dalam ungkapan ini. Pertama, sang gadis belajar tentang kasih sayang, dari Ayah yang menyayangi Opa nya.

Betul! Seorang anak belajar dari orang tua, bagaimana cara bersikap pada ayah, ibu, mertua, saudara, dan keluarga. Artinya, bagaimana anak melihat perlakuan kita pada orang tua kita, begitu juga kelak perlakuan anak pada kita, orang tuanya.

Yang kedua, Si gadis sungguh berharap dapat suami penyayang/paibo. Ia sungguh mendamba, si Abang, laki-laki sejati, sayang dan lembut hati. Ini sungguh hal paling penting yang harus jadi perhatian siapapun, dalam mencari suami atau menantu. Carilah laki (laki) paibo. Pria penyayang.

*

Sifat kasih sayang adalah sumber segala kebaikan dan kebajikan.

Sifat paibo, adalah energi yang menggerakkan seorang laki laki menjadi produktif, aktif, berusaha menjadi lebih baik, demi kebahagiaan dan kebanggaan keluarga.

Kenapa seorang suami sabar atas kekurangan istrinya? Karena dia sayang pada nya.

Kok bisa, laki-laki itu sabar dan tetap setia merawat istri yang sakit, tak berdaya? Karena ia iba pada wanita itu, istri tercinta.

Kenapa seorang pria, banting tulang peras keringat? Kerja siang malam? Karena kasih yang dalam pada keluarga, anak dan istri nya.

Tak jarang, seorang ayah menahan lapar, demi anak anaknya makan.

Sering, seorang suami, menahan selera dan keinginan, karena kebutuhan istri, lebih ia utamakan.

Laki-laki paibo, begitu ia mengucapkan: ” Aku terima nikahnya, anak kandung bapak, Suzanna, dengan mahar seperangkat alat shalat”, maka pada waktu itu ia berazam, berjanji pada diri dihadapan Ilahi, “Aku akan menerima mu, mencintai, menjaga dan membahagiakanmu, wahai gadis yang rela menerimaku, wahai wanita yang Allah takdirkan jadi istri ku”.

Laki-laki paibo, tak mungkin makan enak di luar, sementara ia tahu, keluarga dirumah belum makan.

Laki-laki paibo, tak mungkin membentak anaknya, bahwa “tak ada uang jajan !!”, sembari menghisap rokok Jie Sam Soe, yang tiap hari ia anggarkan.

Laki-laki paibo, mustahil menghabiskan waktu diluar, bersama teman-teman, di warung ngopi sampai larut malam, sementara di rumah istri menunggu dengan penuh kerinduan, dan anak anak berharap, ayah pulang memeluk, bercerita, tersenyum, dan mendengarkan mereka, walau hanya satu atau dua jam.

Laki paibo, akan berusaha sungguh sungguh, agar istri bisa bangga pada nya. Laki-laki paibo, pasti ingin agar anaknya, mendapat yang terbaik, seperti teman-teman sebaya.

Laki-laki paibo, tak mungkin melukai fisik dan hati keluarganya. Laki-laki paibo, tak mungkin menindas, atau justru mengekploitisir anak istri nya.

Laki-laki paibo, hanya bahagia jika keluarganya bahagia. Laki laki paibo, akan korbankan, bahkan nyawanya, demi orang orang tercinta.

*

Wahai Ayah bunda, carikan untuk putri mu, laki paibo.!

Wahai Abi Umi, ajarkan pada putramu, menjadi laki laki paibo..!

Wahai para suami, berusahalah agar jadi laki-laki paibo.

Wahai para Jomblowan !! Gua respek pada loh, bukan karena loe kaya!.

Ane salut pada Ente, bukan karena ente tampan, kayak boy-band !

Aye, demen pada sampean, bukan karena sampean punya banyak ilmu dan keahlian..

“LOE LAYAK JADI REBUTAN. KARENA LOE PUNYA HATI YANG PENUH KASIH DAN KELEMBUTAN”

Wahai, Para Brondong..!…

Laki-laki pilihan, menantu idaman, adalah:

Laki-laki berhati lembut, berjiwa halus, paibo dan penuh cinta.

Energi cinta, dan jiwa paibo lah yang membuat seorang laki laki, sukses, dan menawan.


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *